Tuesday, December 18, 2007

dear my beloved best friend


it puts me on an awkward situation,
sometimes,
don't know what to say,
don't know what to do,
one thing i want you to know is,
i'll always be at your side,
whether you need me or not...

where will i end up?


Terjadi suatu kegundahan komunal di kantorku. program yang hampir berakhir membuat semua orang gelisah. pertanyaannya adalah mau apa, di mana. pertanyaan yang paling mengganggu bagi para staff permanen sepertiku adalah, setelah ini akan ditempatkan di mana? yang terbayang adalah kemungkinan terburuk dari tetap bertahan di lembaga ini, yaitu di lemparkan ke area Nusa Tenggara Timur, ke tempat-tempat yang namanya pun belum pernah kudengar sebelum bekerja di lembaga ini, seperti Lembata, Sika, Soe (aku bahkan mengira Lembata itu ada di Sulawesi).
di antara kegundahan itu ada perbincangan menarik yang membuatku sangat tertarik (hmmm.. tentu saja ketertarikanku ini dengan beberapa syarat yang harus dipenuhi)
"kefa itu indah sekali lho, dekat dengan atambua. banyak dive spot di sana. kamu pasti suka." kata temanku.
"iya, lu tuh masih muda banget. mumpung masih sendiri jalanin aja. ke depannya bakal bagus tuh buat karir lu." kata temanku yang lain.
"bener, mumpung masih sendiri. sekalian jalan-jalan. beli tiketnya jangan yang langsung. mampir-mampir aja dulu ke mataram, sumbawa, komodo, manggarai. nah kalo ntar kalo liburan maen aja ke Timor Leste, kan deket tuh." kata temanku yang lain lagi.
darn..! semangat petualanganku terusik. mualailah aku membuat rute perjalanan menyeberangi 3 selat, melewati 13 kabupaten, menelusuri Flores dan Timor, yang kemudian berakhir entah di Soe, Kefa, Sikka atau Lembata. Mungkin bekerja di tempat-tempat itu bisa jadi menyenangkan. berakhir pekan di pantai, sesekali ke Atambua atau Timor Leste (week end di luar negeri lho judulnya..), diving 2 minggu sekali, mengenal tradisi masyarakat setempat, hunting foto setiap hari. tapi tidak semuanya seindah itu, ada pekerjaan yang harus dilaksanakan, menjalankan program dengan sumber daya yang sangat terbatas, tinggal bersama babi, susah mencari makan, biaya hidup yang tinggi, medan wilayah kerja yang sulit, akses informasi yang terbatas dan sulit didapat (harian KOMPAS dateng dua hari setelah tanggal terbit, internet sangat tidak bebas dab terbatas), perbedaan budaya yang harus dihadapi, dan pasti masih banyak hal lagi yang bahkan belum terpikirkan olehku..
well, let see where will i end up..

Tuesday, December 11, 2007

pasar malam


aku selalu suka suasana itu,hingar bingar yang sangat merakyat, lampu-lampu yang berkedip-kedip dan berwarna-warni,begitu semarak, sedikit dapat mengobati kerinduanku pada bintang jatuh.
sewaktu aku kecil, pasar malam adalah sebuah ritual tahunan yang sangat menyenangkan. seingatku, menyenangkan buat semua orang, bukan hanya aku. bahkan di komplek tempatku tinggal, para pembantu rumah tangga selalu secara berombongan menyewa mobil untuk pergi ke pasar malam setiap tahunnya. aku juga, orangtuaku selalu mengajakku ke pasar malam yang berada di pusat kota. dalam setiap kunjunganku ke pasar malam, selalu terpaku di depan bianglala yang berwarna-warni, berputar-putar. aku selalu suka melihatnya, hanya melihat, karena aku tidak berani menaikinya. sepanjang yang bisa aku ingat, seumur hidupku baru dua kali aku naik bianglala di pasar malam. yang pertama adalah ketika SMU, teman-teman sekolahku memaksaku untuk naik beramai-ramai dan dengan berbagai macam ancaman akhirny aku mau juga naik bianglala tersebut. yang kedua adalah ketika seorang laki-laki yang aku suka mengajakku naik bianglala dan aku menerima ajakan dengan dua alasan, karna malu kalo ketauan takut naik bianglala dan berharap bahwa itu akan menjadi saat yang sangat romantis.
tapi pada dasarnya, aku sangat menyukai pasar malam, terutama bianglala. aku sangat suka berlama-lama di depan bianglala sambil menikmati arum manis.
mungkin saat ini pasar malam tidak semeriah dan seramai pada saat aku kecil, tapi aku tetap menikmatinya. hmmm.. tiba-tiba aku rindu pada suasana pasar malam.

Tuesday, November 27, 2007

Monolog Sarimin


[caption is under costruction]

Thursday, November 15, 2007

Masjid Sunan Kudus


Di tempat ini pada tahun 1549M Jafar Shodiq, seorang panglima perang dari Kerajaan Islam Demak, yang kemudian lebih dikenal sebagai Sunan Kudus, mendirikan sebuah masjid yang dinamai Masjid Aqsa. Dalam masyarakat yang mayoritas masih menganut agama Hindu, Sunan Kudus berusaha memasukkan tradisi agama tersebut dalam menyebarkan agama Islam. Hal ini tampak pada menara azan yang dibangun dengan desain bangunan yang bercorak Hindu. Karena menara ini, kemudian Masjid Aqsa lebih dikenal dengan nama Masjid Menara Kudus.

hmmm.. mungkin pada jaman itu, ini parkiran khusus untuk Sang Sunan..

Wednesday, November 14, 2007

someday i will


suatu malam dalam perbincangan yang sangat panjang dengan seseorang yang berada di tempat yang sangat jauh.
"jadi kapan kita nikah?"
"hahaha.. kamu suka bercanda deh.." jawabku.
dan itu adalah candaanmu yang paling meresahkan, batinku.

paginya, pada jam bangun tidurku, sambil menikmati teh hangat, aku nonton tv. acara gossip selebritis pagi hari..
sebuah berita tentang dea ananda yang belum pengen menikah karena di usianya yang 20 tahun dia masih pengen menyelesaikan kuliahnya. ketika ditanya tentang menikah di usia muda, jawabnya,
"yaaa.. kalo liat temen-temen yang udah nikah sih ada enaknya, karena mo ngapa2in udah legal dan sah. tapi ada tanggung jawab besar juga yang harus ditanggung."

hmmm... penting nggak sih? dan aku ganti ke chanel lain, yang acaranya juga gossip. mungkin bangun tidur pagi-pagi sambil ngumpulin nyawa tuh paling enak nonton gossip ya, nggak usah pake mikir. nggak mikir tapi bikin emosi..
gossip yang ini tentang seorang artis sinetron baru cinta siapagitu namanya. dia baru aja putus dari pacarnya. keputusannya itu diambil setelah dia pergi ke india dan merasakan kebebasan tanpa kekangan dari pacarnya. harus pergi sejauh itu buat merasakan kebebasan...waw.. dan ketika ditanya, komentar si artis ini,
"i'm still 14. i'm not ready for a commitment"
what a nice reason, isn't it?

aku tersadar, kenapa tiba-tiba semua tentang pernikahan. sebuah sinkronisitas yang sangat intimidatif.
then i look at my self
i'm 25. and i'm still not ready for a commitment..
...

Friday, November 9, 2007

hari-hari yang aneh...


hari-hari ini berjalan dengan aneh bagiku.
seperti sebuah cahaya yang semakin lama semakin besar, dan menelan kegelapan tempatku berdiri dengan nyaman.
tapi aku terdiam.
aneh..

Friday, October 19, 2007

Monday, October 15, 2007

speechless


dan hari itu,
kemudian,
semakin hampa...
mohon maaf,
untuk setiap langkah
yang membuat jarak
dengan-Mu...

Thursday, October 11, 2007

#4 bandung euy..

berjalan-jalan di kota bandung.. menarik..
bandung selalu memberi nuansa berlibur untukku. mungkin karena banyaknya toko-toko baju, dan makanan-makanan enak yang membuatku selalu ingin brjalan-jalan menjelajahinya..

tempat di mana orang-orang bisa sangat modis

seperti halnya kota besar lainnya, di kota ini banyak tempat untuk hang out.

yang aku suka pada kota ini adalah bangunan-bangunan lama masih dirawat dengan baik. meskipun banyak yang dipakai sebagai tempat usaha seperti FO atau cafe, paling tidak bangunan-bangunan itu tidak dibongkarlah...

di kota ini hewan-hewan dijual di dalam toko yang rapi (aku membayangkan sebuah toko swalayan yang menjual berbagai jenis binatang)
hal yang sangat kampungan terjadi padaku saat dito mengambil uang di ATM drive thru.. yah, aku cukup takjub melihatnya. makin lama segala sesuatunya menjadi makin praktis aja..

satu lagi aikon kota bandung, gedung sate. dito mengajakku berjalan-jalan ke gedung sate. ternyata untuk masuk ke dalamnya agar bisa memotret dengan lebih dekat kita harus meninggalkan KTP pada satpam.
yah.. itulah bandung yang sempat aku nikmati.
terimakasih banyak untuk para guide bandung yang mengajakku berkeliling-keliling bandung..
Anto, Alam, dan Dito.. kalian sangat menyenangkan...

NB. ada lagi tentang bandung di http://icecappuccino.multiply.com/photos/album/11/Bandung_-_Jakarta

#3 suatu malam di suatu tempat

judul ajakannya sih hunting jagung bakar. aku semangat mengiyakan ajakan itu. perjalanan dimulai dari hotel tempatku menginap. dengan semangat (baca: agak kencang) Alam mengemudikan motornya. Jalanan yang kami lalui cukup sempit dan padat, banyak mobil yang melintas. Aku sempat bertanya-tanya tentang hal ini, tapi Alam bercerita kalau ini adalah jalan alternatif.
akhirnya adzan Maghrib terdengar, Alam menghentikan motornya di suatu mushola yang sepi di tengah kampung yang juga sepi. mengeluarkan teh kotak dan oreo, emang udah siap jalan nih..

"mudah-mudahan bener ya jalannya," kata Alam dengan tenangnya
"what!!! maksudnya????" aku mulai panik
"tenang aja, bener kok kalo menurut petunjuk pak satpam di hotel tadi"
"jangan bilang kalo kamu blum pernah lewat sini..."
"hehehe.. tenang aja. aku meyakinkan kan.."
"haduh..."
dan selanjutnya perjalanan kami pun dipercayakan pada intuisi Alam dan doaku..
dalam perjalanan kami menemukan Rumah Stroberry. sebuah resto kebun yang menarik, sangat alami. sayang kami datang pada malam hari, pasti sangat indah di siang hari. kami sempat jalan-jalan, memang tempat yang asik..

poferjtesnya lumayan enak, tapi yang paling menarik adalah pembicaraan tentang bagaimana gaya hidup seseorang bisa berubah karena lingkungan.. :)
satu hal yang aku setuju adalah tentang hobi, ya.. kita beruntung..

perjalanan harus dilanjutkan, karena belum ketemu jagung bakar. setelah menempuh perjalanan yang cukup lama dan beberapa kali berputar arah, akhirnya kami menemukan jagung bakar. jagung bakarnya sih biasa aja. yang istimewa adalah perjuangan mencari penjual jagung bakanya.. betul nggak lam? hehehe...

#2 dinner di Bandung

Senin,

makan malem sama anto di restoran bali (mmm...just wondering, kok nggak diajakin di resto masakan sunda ya..)

Selasa,

buka bareng Alam di My Cafe, dapet es cincau gratisan sambil ngobrolin tentang nasionalisme dan lingkungan. Lam, pembicaraan itu menarik, tapi aku tetep nggak habis pikir tentang rasa nasionalismemu yang cukup membahayakanlingkungan..

bebek van java, bebek goreng kalasan, dari jogja ke bandung makan ayam goreng kalasan, agak aneh sih tapi sambalnya enak banget..

kopi aceh, oke, tiga malam di Bandung dan belum ada yang mengajak merasakan makanan Bandung..

Janjian ama Dito, makan bareng di Pascal sambil ngomongim bermacam-macam penyakit. Topik yang aneh untuk obrolan pengiring makan malam..

Tuesday, October 9, 2007

#1 welcome to Bandung.. huatchi...


Pergi ke Bandung.. hmmm...menarik.. tapi kalau kita pergi dalam kondisi sehat dan segar bugar. Masalahnya adalah aku berangkat ke Bandung dalam keadaan demam karena flu. Hal yang membuatku bertahan untuk berangkat adalah bayangan tentang training yang sepertinya akan menarik.
Setelah 45 menit duduk manis yang tidak menyenangkan, akhirnya samapilah di kota kembang ini.
Rencana saat tiba di hotel untuk buka puasa, istirahat agar saat bangun demamnya hilang gagal. Setelah mendapat kamar, aku berada dalam satu kamar dengan ibu-ibu dari Probolinggo dan Bandung, ngobrol basa-basi dengan ibu-jbu tersebut dan pamitan tidur. Tapi pembicaraan mereka tentang belanjaan yang sudah dibeli membuatku tertarik ikut bergabung. Belanjaan ibu-ibu itu sudah satu tas penuh, rukuh, kaos ABG, kemeja,.. Ya ampuuuun... bahakan trainingnya belum mulai..
Sedang asik ngobrol-ngobrol, Anto menelpon dan ngajakin keluar.
"Hayuk," kataku
Akhirnya pergilah kami ke sebuah coffeeshop bernama Ngopi Dulu bersama teman-teman Anto dari ITB.
"aku minum hot tea deh," kataku
"hahahaha... serius? jauh-jauh datang ke kota.. kaya di lik min aja deh," dan anto mendapat kesempatan untuk mengejekku.. darn!
"hihihihi... iya ya.. hot chocolate then.."
sayang tempat ini nggak sempat difoto. demi alasan kesehatan.. :p
banyak percakapan yang terlupakan dalam malam itu karena demamku membuatku melayang-layang. well tapi aku ingat kok, kalau malam itu menyenangkan.. :)

pelajaran #1 pergi dalam keadaan tidak sehat itu sangat tidak menyenangkan, jadi kalau mau pergi, jaga kondisi kesehatanmu ya..

Monday, October 8, 2007

2000m dpl


empat puluh lima menit yang beku
saat waktu terus belalu
sinar hangat menerobos masuk
melalui mata yang tertutup
menatap langit biru
dan menjadi putih

terima kasih masih ada hari ini
dan untuk kemarin yang telah berlalu
...

Sunday, September 23, 2007

blueberrychessecake


caramel latte di sudut itu,
selalu mengingatkanku pada sebuah cerita,
kali ini tanpamu..

NB. hmmm.. aku masih ingat bagaimana kau menghilangkan efek kafein minuman ini dalam otakku.. ;)

Wednesday, September 19, 2007

apa kabar?


...
dan cukup buatku
sekedar tau
kau ada
...

Tuesday, September 18, 2007

left-brain-sabotage attack


pernah mengalami left-brain-sabotage attack? yaitu saat ketika otak kirimu melakukan boikot dengan menolak bekerja saat dibutuhkan. yang membuat ini parah adalah kau tidak akan menemukan sedikitpun ingatan yang kau cari alih-alih otak kananmu justru dipaksa untuk bekerja dan memikirkan hal-hal yang sebenarnya ingin kau lupakan barang sejenak.
otak kirimu menolak membayangkan karya-karya fotografi yang pernah kau kagumi, dan sebagai gantinya ia memaksamu mengingat pekerjaan-pekerjaan kantor yang belum kau selesaiakan.
ketika temanmu mamandangmu penuh harap untuk mendengarkan idemu, pikiran yang ada di kepalamu adalah laporan kantor yang belum kau buat.
kau akan merasa seperti ditarik jauuuuh meninggalkan lingkaran tempet dudukmu. kalimat - kalimat yang kau dengar seolah olah adalah kumpulan kata-kata tanpa arti yang belum pernah kau dengar sebelumnya. satu-satunya hal yang ingin kau lakukan adalah melepas otakmu dan merendamnya dalam air es yang menyegarkan.
aku baru saja mengalaminya, serangan itu, yang membuatku tersadar bahwa aku kehilangan sense of art ku. seorang fotografer wannabe yang tidak bisa membayangkan sebuah konsep foto, parah ya..
aku baru sadar, sudah lama sekali aku tidak membuat foto. aku memotret, kadang-kadang, tapi tidak berkonsep. hanya memotret hal-hal indah yang kulihat, paling sering ya foto keluarga. tapi membuat foto konsep, aku bahkan lupa kapan terakhir membuatnya.
sekali sempat pengen mencontek ide 'pink man in paradise' (lupa siapa fotografernya) tapi gagal total. karena properti yang kubawa terlalu kecil.
dan akhirnya..
disinilah aku..
diantara buku-buku fotografi, berusaha mengais sisa-sisa ingatan tentang seni dalam otak kiriku ..

Monday, September 17, 2007

tour de museum


semua berawal dari percakapan di suatu malam melintasi jalanan jogja tanpa tujuan yang jelas, mencari tempat yang nyaman untuk mengobrol,

"ooh.. ada museum biologi ya di Jogja?"
"ada. waktu kecil bapakku ngajakin akau ke sana."
"isinya apa ya?"
"kapan-kapan ke sana aja yuk."
"ayo. aku juga pengen jalan-jalan ke museum."
"kapan?"
"kapan aja kamu bisa. aku kan free terus."
"aku bisa cuti."


dan akhirnya hari itu aku berhasil cuti. maka hari itu, dengan semangat nasionalisme yang tinggi, dimulailah perjalanan tour de museum.

"ok, mo ke mana kita?"
"kita atur rutenya aja yang sejalur."
"aku pengen ke musium biologi."
"bisa diatur bu, kita ke museum batik dulu, museum biologi, museum sonobudoya, trus museum wayang terakhir. gimana?"
"setuju pak.."




perjalanan pertama, museum batik. sebuah museum yang kecil dan tampak sangat tidak terawat dan berdebu. untuk masuk ke sana kami harus membayar Rp. 15.000,- per orang. harga yang cukup mahal, menurutku, untuk kondisi tempat yang seperti itu.
dalam menikmati museum tersebut kami ditemani oleh pak Prayogo sang penjaga museum. beliau dengan sabar menerangkan satu persatu tahapan pembuatan batik, jenis-jenis batik, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan konyol kami.
dari pak Prayogo kami tau bahwa museum itu adalah milik keturunan pengusaha batik jaman dulu yang sudah memiliki museum tersebut secara turun-temurun. batik tertua yang dipamerkan adalah batik buatan tahun 1801.




"jam 12 nih, biasanya sih jam istirahat. makan dulu yuk."
"ayo, di mana?"
"nggeneng mau? tempat yang aku critain itu. yang ambil sendiri di pawon."
"ok."


dan makan siang di sebuah tempat sangat sederhana yang sangat menarik dengan masakan yang enak.
"kamu tau nggak kenapa enak?"
"kenapa?"
"tiiiiiiiiit.... (maaf sensor, karena jawabannya tidak menyenangkan."



ternyata itu adalah akhir dari perjalanan, karena setelah melintasi separoh kota dibawah terik matahari yang menusuk untuk menuju museum-museum yang direncanakan, semua sudah tutup.
"kirain museum tuh buka sampai sore."
"iya, kirain. kalau anak sekolahan mo berkunjung gimana cobe? mereka kan baru pulang jam 2 siang, pas jam tutup musium."
"pantes aja ya museum nggak familier untuk dikunjungi ya."
"aku tau museum yang buka 24 jam?"
"maksudmu yang menyimpan orang-orang unik yang menyenangkan itu?"
"yup. hehehe.."
"ya sudah, ayo kita ke sana saja."

meskipun tidak sukses mengunjungi semua museum yang direncanakan tapi hari itu sangat menyenangkan. hmmmm...makasih ya pak, sudah menemaniku jalan-jalan. masih berminat pada museum?
;)

Thursday, September 13, 2007

in the corner

satu espresso, tiga hot chocolate, dua machiato caramello, satu ice cappuccino, satu tiramisu.
di suatu sudut dalam sebuah mall, menatap hilir mudik manusia..

"kalian percaya cinta pada pandangan pertama nggak?"
"ya"
"yups"
"iya"
"iya"
"ya"
"banget"
"yakk cuma aku yang nggak percaya ya.. menurutku kalo pada pandanganpertama itu simpati, bukan cinta."
"aku juga nggak tau cinta itu apa, sometimes i feel numb about that, tapi kadang ada saat kita merasa klik pada pandangan pertama."
"it's more about emotions, than thinking."
"kamu tuh mengabu-abukan makna cinta"
"bukan gitu, tapi cinta itu memang abu-abu."
"kadang kita merasa cinta tapi nggak tau alasannya."
"betul, bingung ketika ditanya. itu seperti, aku nggak tau tapi ada hal yang aku suka dari dirimu yang nggak bisa aku jelaskan."
"jadi pertanyaan berikutnya adalah bukan why, tapi how. akhirnya nggak penting kenapa kita cinta, tapi seharusnya lebih bagaimana kita mencintai,"
"yupie dupie.. falling in love with love itself."
"sepakat."
"kadang2 hubungan dijalin bukan karena cinta, tapi karena kebutuhan."
"bisa jadi, dan itu menjadi wajar. cinta menjadi syarat yang terakhir, karena banyaknya kriteria yang ditetapkan."
"buat seorang sophisticated perfectionos sepertiku, cinta jadi alternatif terakhir, ntr sambil jalan aja. yang penting kriteria yang ditetapkan udah sesuai"
"bagian dari cinta tuh ada suka dan cocok. kaya beli rumah aja deh. mau yang kita suka besar, bagus, tapi mahal. ato yang kecil, sederhana, dan kita mampu untuk merawatnya."
"dan ketika kita dapet yang cocok, cinta akan datang dengan sendirinya?"
"yup, seperti itu."
"hmmm.. memang kadang kita berada di posisi yang susah dimengerti orang."
"kalo gitu, cinta itu emosional ato logis ya?"


begitu banyak pertanyaan tentang cinta, mungkin kita cuma bisa menjalaninya aja tanpa tau jawaban pastinya..
[sebuah catatan dari pertemuan beberapa orang yang saling mencintai]

Monday, September 10, 2007

akibat training


"advocacy itu bukan menabrak dengan keras."

ooo..
jadi apakah advocacy itu merangkul dengan ramah dan menikam dari belakang...?

Thursday, September 6, 2007

emergency call



kau yang berada pada suatu titik,
pada ratusan mill jauhnya,
pada tekanan beberapa atm,
pada arah jam 12 nol langkah dariku,
pada sepeminuman hot chocolate yang menenangkan,
pada isapan-isapan menta piperita,
pada kecepatan 80 km/ jam Pananjakan - patangpuluhan,
pada langkah-langkah diantara deretan sepatu hush puppies,
...
aku bisa rasakan kau di sana..

tersenyumlah
maaf aku sedang menikmati kesedihanku

berdamailah dengan dirimu, dia akan menjadi temanmu
aku akan mulai dengan berkenalan

tubuhmu penuh rajah syair kesunyian
aku merangkainya dari serpihan kata yang terbuang

terbangkan aku dengan sayapmu
akan kubantu kau terbang,tanpa sayap

matikan AC-nya, aku kedinginan
masuklah dalam darahku

potong kuenya
akan kubagikan pada burung-burung mepati di taman sudut kota itu

aku memecahkannya
selamat, akhirnya kau tau itu ada

adakah kau di sana
aku di sini, bersamamu

ayo kita ke pantai
bolehkah aku memilih hutan pinus

beri aku waktu
waktu itu milikmu, setiap detiknya

aku ingin kau bahagia
terima kasih, semoga hari-harimu indah



untuk para operator emergency call,
thnx for being there..

Tuesday, September 4, 2007

perbincangan tentang waktu


maaf..
tapi aku memang butuh waktu..
sampai jumpa di waktu yang tepat..
terimaksih.

Sunday, September 2, 2007

when it takes a credit


"aku tau sekarang"
"apa?"
"pohon apel itu."
"kenapa?"
"mereka digunduli, dirontoki daun-daunnya, tinggal batangnya aja."
"jahat sekali."
"bukan..bukan jahat.."
"pohon-pohon itu digunduli supaya cepat tumbuh bunganya, dan kemudian berbuah."
"haruskah begitu?"
"iya. kalau ingin cepat mendapatkan buahnya."
"ooo.."

Monday, August 27, 2007

yang ini untukmu..


diantara daun jati yang berguguran,
dalam sebuah perjalanan melintasi senja,
aku merindukanmu..

sepenggal oleh-oleh untuk temanku..

maaf ya..
aku tidak dapt menemukan cowok tampan seperti pesananmu,
karena terlalu banyak pemandangan indah di sekitarku,
aku terpesona di ketinggian 2200 m di atas permukaan laut
melihat pemandangan yang begitu indah.
gunung-gunung yang diselimuti kabut, memantulkan cahaya keemasan di pagi hari.

aku baru tau kalau kabut ternyata begitu indah. menari-nari diantara pohon pinus kesukaanmu. bercerita tentang malam indah yang baru berlalu dan pagi yang akan cerah.

atau kamu lebih suka kelinci gunung raksasa yang melompat dari gunung semeru?

baiklah,
aku carikan hutan untukmu,
mungkin tidak tampak seperti hutan pinus. aku tau kamu sangat ingin pergi ke hutan pinus. jadi aku bawakan saja hutan ini, sebagai pengganti ucapan terimakasihku atas waktumu yang kau relakan untuk mendengar ceritaku.
hutan ini adalah hutan kayu putih, tapi di balik pohon-pohon ini adalah hutan pinus,

ada banyak burung berkicau di dalamnya. ada monyet juga. sayang aku tidak bisa menemukan jerapah kesukaanku di sana.
dan agar lebih semarak aku kenalkan pada teman-teman baruku. mereka sangat menyenangkan, kamu pasti menyukai mereka. mereka adalah bagian besar dari keindahan yang aku nikmati sepanjang perjalanan.

semoga kamu menikmati oleh-olehku ini, meskipun tidak sesuai dengan pesananmu.
aku yakin suatu saat nanti akan kau temukan sendiri cowok tampanmu..

mengisi waktu di hari minggu


Di suatu minggu siang yang panasnya melunturkan bedakku. Aku bersama Debi dan Zoan menikmati udara segar buatan (baca:AC) di sebuah cafe.
Sambil menikmati pesanan kami, tiba-tiba entah magnet apa yang menggerakkannya, Debi mengambil koran (di cafe kok baca KR, ngisi TTS lagi.. plis deh Deb..)
Dan tiba-tiba, entah hantu apa yang ada di cafe itu, Debi membaca jadwal pertandingan sepak bola.
PSS vs Lamongan
jam 15.00 wib
tiket VIP Rp. 40.000,-

"Nonton bola yuk." ajak Debi
"Ayo, wah dah lama nggak nonton bola." Zoan merespon dengan aktif-agresif.
Sementara aku masih diam tidak berkomentar, berharap bahwa itu sekedar euforia sesaat dua orang laki-laki yang rindu masa mudanya.
Harapanku tidak terkabul..
tepat jam 14.30 mereka dengan semangat mengajak beranjak dari tempat yang nyaman itu untuk berpindah ke sebuah stadion sepakbola, yang katanya paling besar se-Asia Tenggara. Masa sih?
Di sepanjang jalan kedua lelaki itu terus bercerita dengan semangat, tentang suporter PSS yang menjadi suporter terbaik, tentang Fajar pemain PSS yang suka makan sup buntut, tentang strategi permainan PSS, dan tentang hal-hal sepak bola lain yang tidak dapat kuserap.

Stadion Maguwoharjo, sebuah stadion yang belum jadi 100 persen, sangat besar, dan dipenuhi ribuan orang berbaju hijau. Ini sempat membuatku berpikiran untuk menjadi penjaual marchandise klub bola, wah yakin deh bakal untung gede.
Aku memasuki stadion itu dengan semangat, yah ini pertama kalinya aku nonton pertandingan sepak bola, pertandingan yang beneran maksudku. Bukan pertandingan sepak bola antar RT, bukan pertandingan sepak bola di TV, tapi benar-benar pertandingan sepak bola. di stadion yang besar, dengan penonton yang sangat banyak.
Setelah membeli tiket, kami mencari tempat duduk yang strategis dan melewati beberapa penjaga yang memeriksa bungkusan yang dibawa setiap pengunjung. Ini mengingatkanku pada satpam bioskop 21 yang melarang pengunjung membawa makanan dari luar. Tapi memang itu dilakukan demi keamanan. Yah.. well done Pak Polisi..

PSS vs Lamongan merupakan pertandingan putaran ke dua yang untuk PSS pertama kalinya dilakukan di kandang sendiri. Aku banyak mendengar tentang PSS, dari yang aku dengar mereka cukup hebat. Aku sudah membayangkan pertandingan yang sangat seru. PSS akan terus menyerang Lamongan dan berkali-kali mencetak angka (aku berusaha keras untuk meredam imajinasiku dengan membayangkan PSS akan menang dengan angka 26 - 5. yah mungkin 5 - 0 cukuplah untuk sebuah pertandingan sepak bola). Yah sebagai warga Sleman wajarlah kalau aku berharap banyak dalam pertandingan ini.
Kami duduk di tempat yang cukup tenang, tidak terlalu dekat dengan suporter PSS yang jumlahnya ribuan, tetapi cukup dekat untuk mendengarkan suporter Lamongan yang jumlahnya jauh lebih sedikit.

Menikmati penampilan para supporter memang sangat mengasyikan. Ada dua kubu suporter, PSS dan Lamongan. Secara jumlah sih memang nggak seimbang. Jelas dong, PSS lebih banyak. Kedua kubu itu bergantian menyanyikan lagu-lagu pendukung untuk kesebelasan masing-masing. Seru juga. Ketika pertandingan mulai, demi untuk menghindari mengganggu konsentrasi Debi dengan pertanyaan-pertanyaan konyol, seperti PSS masukin ke mana sih?, emang nggak boleh pake tangan ya nangkepnya?, dan ratusan pertanyaan yang mungkin akan kuajukan, akhirnya aku memutuskan untuk berjalan-jalan saja. Lebih dekat ke lapangan dan supporter PSS.
Aku keluarkan kamera dan mulai sok wartawan, memotret sana-sini (hhh..seandainya kalian tau bagaimana hancurnya hatiku ketika melihat di tepi lapangan banak tukang foto beneran dengan lensa yang super panjang, sementara aku harus puas dengan 18-55 mm).

Supporternya cukup bersemangat, meskipun tidak seheboh yang aku bayangkan. Setelah puas berjalan-jalan, aku kembali ke teman-temanku. Pertandingan sudah hampir berakhir, dan angka masih menunjukkan 0 - 0. Suporter PSS mulai tampak tidak bersemangat, sementara suporter Lamongan tetap pada semangat yang tinggi dan mulai menyanyikan lagu-lagu pendukung untuk PSS. Mungkin ini yang disebut solidaritas antar suporter ya.
Suasana mulai agak panas menjelang akhir pertandingan, karena permainan berjalan membosankan (definisi membosankan adalah tidak ada angka yang tercetak). Memang sih PSS menyerang dengan baik, tapi Lamongan dapat bertahan dengan lebih baik lagi. Buat seorang yang bukan penggemar bola sepertiku sih, mereka bermain dengan tidak hebat. Dan aku yakin mereka memang main tidak bagus karena bapak-bapak di belakangku juga marah-marah, "Ke salon aja! Maen bola kok malah mbingungi!" kata bapak-bapak itu.

Dan akhirnya, pertandingan berakhir 0 - 0.
Yah.. gitu aja? Kok nggak ada yang menang? bukannya inti suatu pertandingan adalah mencari pemenang?
hmmm.. aku memang benar-benar tidak paham olahraga ini..

Anywaw, terima kasih sudah mengajakku ke nonton bola. pengalaman pertama yang menyenangkan.
Nice try mister.. ;)

Friday, August 24, 2007

gangguan konsentrasi akut

kalimatnya yang jomplang,
propinsi pake p ato v ato malah f,
keterangan gambar kalo pake nomer harus rata kiri,
tabel harus dalam satu halaman,
pembelajaran diubah jadi pemelajaran,

agrrrhhhhh...
meeting ini begitu membosakan...

Thursday, August 23, 2007

2 bulan setelah ke Karimunjawa


Ada wayangan..
Jalanan Rame orang jualan, makan lontong opor dulu yuk..
Rame2 asyik lho. Ajakin Indie sekalian, jgn tdr dl.. :-p
Sender:
Mbak Ika
Sent:
22:04:27
22-08-2007

Ok bu. Ketemu di mana? Syahbandar?
Recipient:
Mbak Ika
Sent
22:05:28
22-08-2007


Ndie, nonton wayang yuk. Ditunggu mbak Ika di Syahbandar.
Recipient:
Indie
Sent:
22:08:43
22-08-2007


Ktm di dpn koramil. T4 jualan opor.
Sender:
Mbak Ika
Sent:
22:006:03
22-08-2007


Wah..aq lg mbantuin mbuat tahu sumpel dtetangganya mas Nurul je..
Wayang apa?
Sender:
Indie
Sent:
22:18:07
22-08-2007



Oooh.. kapankah sindrom paska karimunjawa ini akan sembuh..

Monday, August 20, 2007

aku akan melupakanmu


ia melayang-layang,
tidak akan pernah terpegang,
bergembiralah,
aku akan mulai melangkah..

Tuesday, August 14, 2007

je te presente



aku perkenalkan, diver, ilalang, zack, bintang, dan air. sebenernya tadinya ada enam ekor, tapi yang satu mati, bahkan sebelum sempat diberi nama.
mereka adalah ikan-ikanku yang aku beli di hari sabtu yang cerah bersama anto, sahabatku.
ikan black molly, nama ilmiahnya Poecilia Sphenops. hidup di perairan mexico dan columbia. ikan ini termasuk ikan yang kecil, tapi panjang maksimalnya bisa mencapai 12,5 cm untuk betina dan 7,5 cm untuk jantannya.
ikan-ikan ini adalah ikan yang memiliki sifat tidak agresif dan pengen tau. mereka biasanya hidup secara komunal dalam kelompok besar tapi bisa juga hidup dalam kelompok kecil.
mereka lucu-lucu sekali, berwarna hitam dan suka berenag di permukaan (sebenarnya nggak tau juga, suka atau mencari pasokan oksigen yang cukup. tapi menurutku sih mereka memang sedang menikmati udara segar). gerakannya sangat anggun.
beberapa kali aku melihat mereka ber-duck dive bermain akar sirih belanda (kalau ikan, apa masih bisa disebut duck dive ya?).
wah menyenangkan sekali melihat mereka.
sore ini, membeli blubuk-blubuk (bahasa ilmiahnya aerator). yah ini memang hasil tekanan dari beberapa pihak yang menuduhku menyiksa ikan karena tidak dipenuhi asupan oksigennya.
dengan semangat,ditemani rizal, aku membeli blubuk-blubuk tersebut. disebuah toko ikan air laut.
kemudian dengan hati-hati aku pasang blubuk-blubuknya.
dan yang terjadi adalah...
blubuk-blubuknya menyembur terlalu keras, dan membuat ikan-ikanku tergoncang-goncang, dikocok-kocok.
wah.. gawat, bisa jadi fish shake dong..
untunglah ada erik yang baik, yang dengan usaha kreatifnya berhasil mengurangi tekanan blubuk-blubuk tersebut.
yah.. tapi aku tetap khawatir dengan kondisi ikanku.. karena mereka jadi tidak berenang-renang lagi di permukaan. mereka hanya diam di dasar aquarium. semoga mereka hanya butuh waktu untuk membiasakan diri dengan blubuk-blubuknya.
semoga kalian tidak mabuk, aku tidak mau melihat kalian menjadi fish shake besok pagi..

makan siang istimewa


lunch time..
makan apa ya? bingung..
"mas, nitip makan dong apa aja deh. terserah."
makan siang selalu jadi hal yang rumit, padahal itu kan aktivitas yang setiap hari dilakukan ya. tapi itu memang seringkali menjadi ritual yang membuat tertekan.
makan di mana ya?
bosen deh makan itu.
pengen makan yang lain.
mo makan apa ya.
dan itu adalah pertanyaan yang setiap senin - jumat antara jam 12.00 sampai jam 14.00 selalu terdengar.
yah, paling mentok-mentoknya makan nasi padang, gado-gado atao steak deket kantor.
seperti hari itu, akhirnya aku harus menghadapi masakan padang yang porsinya super besar, meskipun udah pesen nasinya 1/4 aja.
setelah berjuang keras menghabiskan makan siangku, yang akhirnya gagal, aku menyapa ikan-ikanku dan memberi mereka makan.
dan tiba-tiba,
"tante dhira, ini aya bikinin sup telor. aya bikin sendiri lho." anak bossku dengan semangat memberiku semangkuk makanan berwarna merah. hmmm... apaan nih..
"tante dhira icipin ya."
karena tidak ingin mengecewakan, akhirnya aku ambil piring, nasi, dan sup telurnya.
ok, ini pasti enak, ayo makan, aku terus memberi semangat pada diriku sendiri untuk berani mencoba makanan tersebut.
begitu dicoba,
"hmmm... enak deh. pedes banget. tante dhira minta resepnya dong"
rasanya seperti telur orak-arik, cuma sedikit berkuah dan sangat pedas. rada keasinan sih, tapi kalo dimakan pake nasi sih nggak masalah.
"ah.. aya pintar sekali."
aku jadi terharu.
wah aya aja bisa masak.
aku juga mau belajar masak ah..
aya, maksih banyak ya sup telurnya. besok kapan-kapan, gantian deh, tante dhira yang masakin buat aya..