Thursday, September 13, 2007

in the corner

satu espresso, tiga hot chocolate, dua machiato caramello, satu ice cappuccino, satu tiramisu.
di suatu sudut dalam sebuah mall, menatap hilir mudik manusia..

"kalian percaya cinta pada pandangan pertama nggak?"
"ya"
"yups"
"iya"
"iya"
"ya"
"banget"
"yakk cuma aku yang nggak percaya ya.. menurutku kalo pada pandanganpertama itu simpati, bukan cinta."
"aku juga nggak tau cinta itu apa, sometimes i feel numb about that, tapi kadang ada saat kita merasa klik pada pandangan pertama."
"it's more about emotions, than thinking."
"kamu tuh mengabu-abukan makna cinta"
"bukan gitu, tapi cinta itu memang abu-abu."
"kadang kita merasa cinta tapi nggak tau alasannya."
"betul, bingung ketika ditanya. itu seperti, aku nggak tau tapi ada hal yang aku suka dari dirimu yang nggak bisa aku jelaskan."
"jadi pertanyaan berikutnya adalah bukan why, tapi how. akhirnya nggak penting kenapa kita cinta, tapi seharusnya lebih bagaimana kita mencintai,"
"yupie dupie.. falling in love with love itself."
"sepakat."
"kadang2 hubungan dijalin bukan karena cinta, tapi karena kebutuhan."
"bisa jadi, dan itu menjadi wajar. cinta menjadi syarat yang terakhir, karena banyaknya kriteria yang ditetapkan."
"buat seorang sophisticated perfectionos sepertiku, cinta jadi alternatif terakhir, ntr sambil jalan aja. yang penting kriteria yang ditetapkan udah sesuai"
"bagian dari cinta tuh ada suka dan cocok. kaya beli rumah aja deh. mau yang kita suka besar, bagus, tapi mahal. ato yang kecil, sederhana, dan kita mampu untuk merawatnya."
"dan ketika kita dapet yang cocok, cinta akan datang dengan sendirinya?"
"yup, seperti itu."
"hmmm.. memang kadang kita berada di posisi yang susah dimengerti orang."
"kalo gitu, cinta itu emosional ato logis ya?"


begitu banyak pertanyaan tentang cinta, mungkin kita cuma bisa menjalaninya aja tanpa tau jawaban pastinya..
[sebuah catatan dari pertemuan beberapa orang yang saling mencintai]

4 comments:

bulb-mode said...

Kalau untuk aku semua dimulai dari simpati, chemistry, trus lanjut ke naksir, trus suka, lanjut sayang, dan baru yang terakhir, cinta...
That's why it is hard for me to find 'love'... :D Kadang semua perasaan hilang di tahapan-tahapan sebelum tahap 'sayang'...

RonggoLawe said...

aku sepakat kalo cinta itu memberi dan tidak meminta...sudah tepat setahun aku kehilangan kamus cintaku....

bulb-mode said...

Cinta yang sehat, bukan memberi dan meminta, tapi memberi dan diberi...menurutku...

dhiraestria dyah said...

hmmm..aku suka dengan konsep memberi dan diberi. cinta itu kan seharusnya tidak merugikan ya..
tapi ternyata memang selalu berbeda untuk setiap orang.