Monday, August 27, 2007

yang ini untukmu..


diantara daun jati yang berguguran,
dalam sebuah perjalanan melintasi senja,
aku merindukanmu..

sepenggal oleh-oleh untuk temanku..

maaf ya..
aku tidak dapt menemukan cowok tampan seperti pesananmu,
karena terlalu banyak pemandangan indah di sekitarku,
aku terpesona di ketinggian 2200 m di atas permukaan laut
melihat pemandangan yang begitu indah.
gunung-gunung yang diselimuti kabut, memantulkan cahaya keemasan di pagi hari.

aku baru tau kalau kabut ternyata begitu indah. menari-nari diantara pohon pinus kesukaanmu. bercerita tentang malam indah yang baru berlalu dan pagi yang akan cerah.

atau kamu lebih suka kelinci gunung raksasa yang melompat dari gunung semeru?

baiklah,
aku carikan hutan untukmu,
mungkin tidak tampak seperti hutan pinus. aku tau kamu sangat ingin pergi ke hutan pinus. jadi aku bawakan saja hutan ini, sebagai pengganti ucapan terimakasihku atas waktumu yang kau relakan untuk mendengar ceritaku.
hutan ini adalah hutan kayu putih, tapi di balik pohon-pohon ini adalah hutan pinus,

ada banyak burung berkicau di dalamnya. ada monyet juga. sayang aku tidak bisa menemukan jerapah kesukaanku di sana.
dan agar lebih semarak aku kenalkan pada teman-teman baruku. mereka sangat menyenangkan, kamu pasti menyukai mereka. mereka adalah bagian besar dari keindahan yang aku nikmati sepanjang perjalanan.

semoga kamu menikmati oleh-olehku ini, meskipun tidak sesuai dengan pesananmu.
aku yakin suatu saat nanti akan kau temukan sendiri cowok tampanmu..

mengisi waktu di hari minggu


Di suatu minggu siang yang panasnya melunturkan bedakku. Aku bersama Debi dan Zoan menikmati udara segar buatan (baca:AC) di sebuah cafe.
Sambil menikmati pesanan kami, tiba-tiba entah magnet apa yang menggerakkannya, Debi mengambil koran (di cafe kok baca KR, ngisi TTS lagi.. plis deh Deb..)
Dan tiba-tiba, entah hantu apa yang ada di cafe itu, Debi membaca jadwal pertandingan sepak bola.
PSS vs Lamongan
jam 15.00 wib
tiket VIP Rp. 40.000,-

"Nonton bola yuk." ajak Debi
"Ayo, wah dah lama nggak nonton bola." Zoan merespon dengan aktif-agresif.
Sementara aku masih diam tidak berkomentar, berharap bahwa itu sekedar euforia sesaat dua orang laki-laki yang rindu masa mudanya.
Harapanku tidak terkabul..
tepat jam 14.30 mereka dengan semangat mengajak beranjak dari tempat yang nyaman itu untuk berpindah ke sebuah stadion sepakbola, yang katanya paling besar se-Asia Tenggara. Masa sih?
Di sepanjang jalan kedua lelaki itu terus bercerita dengan semangat, tentang suporter PSS yang menjadi suporter terbaik, tentang Fajar pemain PSS yang suka makan sup buntut, tentang strategi permainan PSS, dan tentang hal-hal sepak bola lain yang tidak dapat kuserap.

Stadion Maguwoharjo, sebuah stadion yang belum jadi 100 persen, sangat besar, dan dipenuhi ribuan orang berbaju hijau. Ini sempat membuatku berpikiran untuk menjadi penjaual marchandise klub bola, wah yakin deh bakal untung gede.
Aku memasuki stadion itu dengan semangat, yah ini pertama kalinya aku nonton pertandingan sepak bola, pertandingan yang beneran maksudku. Bukan pertandingan sepak bola antar RT, bukan pertandingan sepak bola di TV, tapi benar-benar pertandingan sepak bola. di stadion yang besar, dengan penonton yang sangat banyak.
Setelah membeli tiket, kami mencari tempat duduk yang strategis dan melewati beberapa penjaga yang memeriksa bungkusan yang dibawa setiap pengunjung. Ini mengingatkanku pada satpam bioskop 21 yang melarang pengunjung membawa makanan dari luar. Tapi memang itu dilakukan demi keamanan. Yah.. well done Pak Polisi..

PSS vs Lamongan merupakan pertandingan putaran ke dua yang untuk PSS pertama kalinya dilakukan di kandang sendiri. Aku banyak mendengar tentang PSS, dari yang aku dengar mereka cukup hebat. Aku sudah membayangkan pertandingan yang sangat seru. PSS akan terus menyerang Lamongan dan berkali-kali mencetak angka (aku berusaha keras untuk meredam imajinasiku dengan membayangkan PSS akan menang dengan angka 26 - 5. yah mungkin 5 - 0 cukuplah untuk sebuah pertandingan sepak bola). Yah sebagai warga Sleman wajarlah kalau aku berharap banyak dalam pertandingan ini.
Kami duduk di tempat yang cukup tenang, tidak terlalu dekat dengan suporter PSS yang jumlahnya ribuan, tetapi cukup dekat untuk mendengarkan suporter Lamongan yang jumlahnya jauh lebih sedikit.

Menikmati penampilan para supporter memang sangat mengasyikan. Ada dua kubu suporter, PSS dan Lamongan. Secara jumlah sih memang nggak seimbang. Jelas dong, PSS lebih banyak. Kedua kubu itu bergantian menyanyikan lagu-lagu pendukung untuk kesebelasan masing-masing. Seru juga. Ketika pertandingan mulai, demi untuk menghindari mengganggu konsentrasi Debi dengan pertanyaan-pertanyaan konyol, seperti PSS masukin ke mana sih?, emang nggak boleh pake tangan ya nangkepnya?, dan ratusan pertanyaan yang mungkin akan kuajukan, akhirnya aku memutuskan untuk berjalan-jalan saja. Lebih dekat ke lapangan dan supporter PSS.
Aku keluarkan kamera dan mulai sok wartawan, memotret sana-sini (hhh..seandainya kalian tau bagaimana hancurnya hatiku ketika melihat di tepi lapangan banak tukang foto beneran dengan lensa yang super panjang, sementara aku harus puas dengan 18-55 mm).

Supporternya cukup bersemangat, meskipun tidak seheboh yang aku bayangkan. Setelah puas berjalan-jalan, aku kembali ke teman-temanku. Pertandingan sudah hampir berakhir, dan angka masih menunjukkan 0 - 0. Suporter PSS mulai tampak tidak bersemangat, sementara suporter Lamongan tetap pada semangat yang tinggi dan mulai menyanyikan lagu-lagu pendukung untuk PSS. Mungkin ini yang disebut solidaritas antar suporter ya.
Suasana mulai agak panas menjelang akhir pertandingan, karena permainan berjalan membosankan (definisi membosankan adalah tidak ada angka yang tercetak). Memang sih PSS menyerang dengan baik, tapi Lamongan dapat bertahan dengan lebih baik lagi. Buat seorang yang bukan penggemar bola sepertiku sih, mereka bermain dengan tidak hebat. Dan aku yakin mereka memang main tidak bagus karena bapak-bapak di belakangku juga marah-marah, "Ke salon aja! Maen bola kok malah mbingungi!" kata bapak-bapak itu.

Dan akhirnya, pertandingan berakhir 0 - 0.
Yah.. gitu aja? Kok nggak ada yang menang? bukannya inti suatu pertandingan adalah mencari pemenang?
hmmm.. aku memang benar-benar tidak paham olahraga ini..

Anywaw, terima kasih sudah mengajakku ke nonton bola. pengalaman pertama yang menyenangkan.
Nice try mister.. ;)

Friday, August 24, 2007

gangguan konsentrasi akut

kalimatnya yang jomplang,
propinsi pake p ato v ato malah f,
keterangan gambar kalo pake nomer harus rata kiri,
tabel harus dalam satu halaman,
pembelajaran diubah jadi pemelajaran,

agrrrhhhhh...
meeting ini begitu membosakan...

Thursday, August 23, 2007

2 bulan setelah ke Karimunjawa


Ada wayangan..
Jalanan Rame orang jualan, makan lontong opor dulu yuk..
Rame2 asyik lho. Ajakin Indie sekalian, jgn tdr dl.. :-p
Sender:
Mbak Ika
Sent:
22:04:27
22-08-2007

Ok bu. Ketemu di mana? Syahbandar?
Recipient:
Mbak Ika
Sent
22:05:28
22-08-2007


Ndie, nonton wayang yuk. Ditunggu mbak Ika di Syahbandar.
Recipient:
Indie
Sent:
22:08:43
22-08-2007


Ktm di dpn koramil. T4 jualan opor.
Sender:
Mbak Ika
Sent:
22:006:03
22-08-2007


Wah..aq lg mbantuin mbuat tahu sumpel dtetangganya mas Nurul je..
Wayang apa?
Sender:
Indie
Sent:
22:18:07
22-08-2007



Oooh.. kapankah sindrom paska karimunjawa ini akan sembuh..

Monday, August 20, 2007

aku akan melupakanmu


ia melayang-layang,
tidak akan pernah terpegang,
bergembiralah,
aku akan mulai melangkah..

Tuesday, August 14, 2007

je te presente



aku perkenalkan, diver, ilalang, zack, bintang, dan air. sebenernya tadinya ada enam ekor, tapi yang satu mati, bahkan sebelum sempat diberi nama.
mereka adalah ikan-ikanku yang aku beli di hari sabtu yang cerah bersama anto, sahabatku.
ikan black molly, nama ilmiahnya Poecilia Sphenops. hidup di perairan mexico dan columbia. ikan ini termasuk ikan yang kecil, tapi panjang maksimalnya bisa mencapai 12,5 cm untuk betina dan 7,5 cm untuk jantannya.
ikan-ikan ini adalah ikan yang memiliki sifat tidak agresif dan pengen tau. mereka biasanya hidup secara komunal dalam kelompok besar tapi bisa juga hidup dalam kelompok kecil.
mereka lucu-lucu sekali, berwarna hitam dan suka berenag di permukaan (sebenarnya nggak tau juga, suka atau mencari pasokan oksigen yang cukup. tapi menurutku sih mereka memang sedang menikmati udara segar). gerakannya sangat anggun.
beberapa kali aku melihat mereka ber-duck dive bermain akar sirih belanda (kalau ikan, apa masih bisa disebut duck dive ya?).
wah menyenangkan sekali melihat mereka.
sore ini, membeli blubuk-blubuk (bahasa ilmiahnya aerator). yah ini memang hasil tekanan dari beberapa pihak yang menuduhku menyiksa ikan karena tidak dipenuhi asupan oksigennya.
dengan semangat,ditemani rizal, aku membeli blubuk-blubuk tersebut. disebuah toko ikan air laut.
kemudian dengan hati-hati aku pasang blubuk-blubuknya.
dan yang terjadi adalah...
blubuk-blubuknya menyembur terlalu keras, dan membuat ikan-ikanku tergoncang-goncang, dikocok-kocok.
wah.. gawat, bisa jadi fish shake dong..
untunglah ada erik yang baik, yang dengan usaha kreatifnya berhasil mengurangi tekanan blubuk-blubuk tersebut.
yah.. tapi aku tetap khawatir dengan kondisi ikanku.. karena mereka jadi tidak berenang-renang lagi di permukaan. mereka hanya diam di dasar aquarium. semoga mereka hanya butuh waktu untuk membiasakan diri dengan blubuk-blubuknya.
semoga kalian tidak mabuk, aku tidak mau melihat kalian menjadi fish shake besok pagi..

makan siang istimewa


lunch time..
makan apa ya? bingung..
"mas, nitip makan dong apa aja deh. terserah."
makan siang selalu jadi hal yang rumit, padahal itu kan aktivitas yang setiap hari dilakukan ya. tapi itu memang seringkali menjadi ritual yang membuat tertekan.
makan di mana ya?
bosen deh makan itu.
pengen makan yang lain.
mo makan apa ya.
dan itu adalah pertanyaan yang setiap senin - jumat antara jam 12.00 sampai jam 14.00 selalu terdengar.
yah, paling mentok-mentoknya makan nasi padang, gado-gado atao steak deket kantor.
seperti hari itu, akhirnya aku harus menghadapi masakan padang yang porsinya super besar, meskipun udah pesen nasinya 1/4 aja.
setelah berjuang keras menghabiskan makan siangku, yang akhirnya gagal, aku menyapa ikan-ikanku dan memberi mereka makan.
dan tiba-tiba,
"tante dhira, ini aya bikinin sup telor. aya bikin sendiri lho." anak bossku dengan semangat memberiku semangkuk makanan berwarna merah. hmmm... apaan nih..
"tante dhira icipin ya."
karena tidak ingin mengecewakan, akhirnya aku ambil piring, nasi, dan sup telurnya.
ok, ini pasti enak, ayo makan, aku terus memberi semangat pada diriku sendiri untuk berani mencoba makanan tersebut.
begitu dicoba,
"hmmm... enak deh. pedes banget. tante dhira minta resepnya dong"
rasanya seperti telur orak-arik, cuma sedikit berkuah dan sangat pedas. rada keasinan sih, tapi kalo dimakan pake nasi sih nggak masalah.
"ah.. aya pintar sekali."
aku jadi terharu.
wah aya aja bisa masak.
aku juga mau belajar masak ah..
aya, maksih banyak ya sup telurnya. besok kapan-kapan, gantian deh, tante dhira yang masakin buat aya..

"..."


"aku tau, aku bisa membacanya dari matamu"
"benarkah?"
"iya. tapi ada sesuatu yang prinsip yang berbeda diantara kita kan?"
"ya.. aku cuma ingin menikmatinya saja."
"tapi menikmati sampai di mana?"
"..."
"seandainya kondisi kita sama, kita akan sudah berjalan bersama sekarang"
"iya, seandainya.."

aku cuma ingin bersamamu. aku cuma ingin menikmati malam ini lebih lama lagi. aku ingin menggantung malam ini*) untuk beberapa saat yang lama, sampai aku bosan bersamamu. tapi itu tidak mungkin, karena aku tidak pernah bosan bersamamu..

...i want you to know you make me happy...
...i want you to know you make me sad...
...you are the best thing i've ever had...



*)menggantung malam meminjam istilah bulb-mode, istilah aslinya adalah menggantung senja. tapi aku menggantinya, karena yang kita miliki hanya malam itu kan...

Monday, August 13, 2007

hari ini mendung sekali

Langit pagi yang berwarna putih, suasana mendung yang kelabu, percakapan konyol di pagi hari, dan telpon yang membuatku merasa dalam posisi bersalah telah menghancurkan hari seninku.
Maaf aku sudah merusak semuanya.
Maaf..

Sunday, August 12, 2007

12 Agustus 2007 1.05am


Tuhan,
terima kasih atas si bodoh ini..

PS. aku masih menunggu kabar-Mu tentang kelanjutan cerita ini.. ;)

Saturday, August 11, 2007

selamat pagi


selamat pagi!
pagi ini aku dibangunkan oleh sahabatku,tadinya kami tinggal serumah sebelum dia pindah ke jakarta. ngobrol-ngobrol di pagi hari, padahal rencananya sih pengen tidur seharian..

sarapan yuk!
nah itu dia kalimatnya. setiap ngobrol, pasti selalu ada kalimat2 itu, makan yuk, sarapan yuk, ngopi yuk.. yah intinya sih sama aja, memasukkan sesuatu ke dalam mulut, perut, lalu dicerna, diolah yang akhirnya akan mengakibatkan perubahan pada beberapa bagian tubuh..

miss you guys!
pagi ini aku benar-benar merindukan kalian..


NB. cerita ini belum selesai ,dan akan ditambahi lagi..

Thursday, August 9, 2007

cuma seperti itu kok


...itu cuma seperti ketika akan melompat dengan flying fox, aku selalu takut, padahal setelah dijalani ya menyenangkan. memang ada resikonya, siapa yang tau kalau talinya ternyata nggak kuat trus putus dan aku jatuh dari ketinggian 3 meter dan patah leher..
...itu seperti mengendarai motor mega pro ku untuk pertama kalinya melewati sebuah bukit yang jalannya berbatu. aku jatuh sih, tapi aku jadi tau gimana caranya menuju ke desa itu tanpa jatuh lagi, meskipun harus memutar lewat desa tetangga...
...itu juga seperti kalau mau mulai menyelam, aku selalu takut akan kehabisan nafas di air dan mati tercekik, aku selalu takut gendang telingaku pecah sehingga aku tidak dapat mendengar lagi. tapi setelah masuk ke kedalaman 15 meter ternyata menyenangkan sekali dan aku ingin mengulanginya lagi..
...itu seperti masuk ke sebuah salon untuk facial, dan membayangkan jerawatku akan dipencet-pencet dengan kejam, mukaku ditusuk-tusuk tanpa ampun dengan berbagai macam jarum. tapi setelah itu memang sih aku jadi senang melihat mukaku putih dan bersih..
...itu cuma seperti itu kok. seperti langkah pertama kita untuk melakukan sesuatu. selalu berat untuk dilakuka, karena kita hanya memikirkan resiko yang akan dihadapi...
...cuma seperti itu kok, cuma seperti itu yang membuatku tidak pernah bisa berkata kamu telah menguasai sebagian besar hatiku dan aku menyukaimu...
cuma seperti itu.

Friday, August 3, 2007

jumat malam

aku berdebar-debar..
aku terlalu banyak minum kopi..

cerita setelah 'suatu hari' itu..



Traktor, Princess, Ocean, Malam, dan Senja, adalah lima ikan lucu berwarna jingga yang suka berkejaran diantara batang bunga sedap malam. Aku bertemu dengan mereka di suatu siang yang hangat, diantara seratus enam puluh tiga ikan lainnya. Dan aku langsung jatuh cinta pada mereka, berenang-renang dengan gembira diantara ikan-ikan lainnya. Itu adalah hari pertama kebersamaan kami. Aku sudah membayangkan betapa banyak cerita yang akan kami buat bersama.

Hari kedua, sambutan wangi sedap malam di ruanganku membuatku bersemangat dan memancing hormon keramahanku. Semua aku sapa pagi itu, "Selamat Pagi mbak nita, selamat pagi Traktor, selamat pagi Ocean, selamat pagi Malam, selamat pagi Senja, selamat pagi Princess." Hari itu aku melewati hari bersama mereka dengan bahagia. Aku bercerita tentang bagaimana Faucoult membicarakan ilmu dan kekuasaan, sementara ikan-ikan itu Traktor bercerita tentang Archimedes yang menemukan cara suatu benda mengapung. Ocean malah mengajakku untuk mencobanya bersama mereka. "Tidak, terima kasih, aku akan mencobanya di kolam renang saja,"kataku.
"Wah, sudah malam, aku harus pulang. Terima kasih untuk hari yang indah ini." Dan aku meninggalkan mereka malam itu.

Pagi itu aku masuk ke ruanganku,
"Aghrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrhhh...!!!"
"Hik..Hik..Huwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa..."
Aku menemukan Traktor, Princess, dan Malam sudah mengapung tidak bernyawa.
Ocean dan Senja tidak menjawab apapun. Aku sedih sekali. Aku segera memindahkan Traktor, Princess, dan Malam. Mengganti air untuk Ocean dan Senja. Tetapi mereka tetap diam.
"Oke, tinggal kita bertiga sekarang. Ayolah, kita buat cerita bahagia kita selanjutnya."
Dan mereka tetap diam.

Hari selanjutnya aku masuk ke ruanganku dan berlagak bahagia, "Asalamualaikum. Langitnya biru lho.."
"Pagi Ocean, pagi Senja.."
Mereka tampak tidak bersemangat pagi ini.
Aku membuka pekerjaanku dan menyelesaikan sebuah laporan yang sebenarnya malas kukerjakan. "Yes! Akhirnya selesai juga.."
Dan ketika aku berbalik, "What..!!!"
Aku melihat Ocean sudah mengambang, dan Senja tenggelam. "Hah! Masak ikan mati tenggelam?!"
Selesai sudah ceritaku.

Wednesday, August 1, 2007

suatu hari



suatu hari, ketika langit mendung yang berwarna putih pucat mulai membiru dan matahari mulai menghangat, entah mengapa, tiba-tiba aku menjadi sangat bersemangat dan merasa hidup itu sangat menyenangkan. mungkin karena hari itu, di suatu tempat entah di mana, ada seseorang yang menyebut namaku tujuh kali, mungkin karena hari itu jauh di atas sana ada peri kecil lahir dan menebar kebahagiaan ke semua orang, mungkin karena aku sedang senang hari itu..
kemudian hari itu aku tiba-tiba aku mengambil kemucing dan membersihkan mejaku, merapikan semua barang-barang yang berserakan. Coklat enam bulan yang lalu, nota-nota belanja, kertas hand out training psikososial, brosur mainan, cd-cd desain dan film, dan ternyata masih banyak lagi barang-barang di mejaku, yang bahkan aku lupa kalau itu milikku. Semuanya kurapikan, ada yang kubuang juga sih.
Setelah itu aku pergi ke sebuah toko, masih dengan sangat bersemangat, membeli sebuah vas bunga. Dari toko tersebut langsung ke membeli bunga sedap malam dan membeli lima ekor ikan.
Kembali ke kantor aku susun semuanya di majaku.
untuk pertama kalinya sejak dibeli mejaku rapi dan menjadi meja terrapi di kantor.
Entah kenapa membersihkan meja tiba-tiba menjadi aktivitas yang menyenangkan, entah kenapa suatu hari itu sangat menyenangkan..