Thursday, February 9, 2012

suatu malam. vodka. dan sudah.


"kamu pemabuk sekarang," katamu
"bukan, aku hanya berusaha mengilangkanmu dari duniaku."
----

entah sudah berapa aspirin yang harus kuminum untuk menghilangka pusing di pagi hari.
tetapi menjadi tidak sadar adalah cara untuk mendapatkan kewarasanku kembali, dan aku mencandunya.

dan malam itu, berkat gelas ke dua vodkaku aku meracu.
(ah.. bahkan untuk kita bicara padamu saja aku membutuhkan katalis)
terimakasih telah mendengarku, dan mengurusku juga tentunya (aku masih merasa tak enak membuatmu mengepel lantai tengah malam)

aku tau aku sangat egois, memintamu bersikap baik padaku sampai aku menemukan pekerjaan baru dan tempat tinggal baru.
jadi kita bisa benar-benar tidak bertemu. setalh itu aku janji tiak akan mengganggumu.
tak enak buatmu tentunya, karena dari pesan-pesan yang aku curi-curi baca (maafkan kelancanganku, tapi aku harus melakukannya untuk membuatku yakin), sepertinya kamu sudah menemukan seseorang untukmu. (ooh. .tak perlu berbohong padaku, itu akan semakin menyakitiku.)
aku lupa jawabmu, apakah kau berkata iya? atau kau tidak menjawab seperti biasanya?

mungkin aku belum menceritakannya padamu,
malam itu, melihatmu begitu tenang, seolah psikiater yang mendengarkan pasiennya, aku merasa sangat buruk.
tiba-tiba aku bingung, apakah hati atau harga diriku kah yang lebih teruka.
buatmu mungkin aku adalah bagian dari teori-teorimu tentang menangani wanita.
dan apa pun hipotesanya, itu benar, aku ada di sini kan.

masih malam itu, aku berjanji pada diriku. tak ada lagi air mata tentangmu.