Sunday, September 23, 2007
blueberrychessecake
caramel latte di sudut itu,
selalu mengingatkanku pada sebuah cerita,
kali ini tanpamu..
NB. hmmm.. aku masih ingat bagaimana kau menghilangkan efek kafein minuman ini dalam otakku.. ;)
Wednesday, September 19, 2007
Tuesday, September 18, 2007
left-brain-sabotage attack
pernah mengalami left-brain-sabotage attack? yaitu saat ketika otak kirimu melakukan boikot dengan menolak bekerja saat dibutuhkan. yang membuat ini parah adalah kau tidak akan menemukan sedikitpun ingatan yang kau cari alih-alih otak kananmu justru dipaksa untuk bekerja dan memikirkan hal-hal yang sebenarnya ingin kau lupakan barang sejenak.
otak kirimu menolak membayangkan karya-karya fotografi yang pernah kau kagumi, dan sebagai gantinya ia memaksamu mengingat pekerjaan-pekerjaan kantor yang belum kau selesaiakan.
ketika temanmu mamandangmu penuh harap untuk mendengarkan idemu, pikiran yang ada di kepalamu adalah laporan kantor yang belum kau buat.
kau akan merasa seperti ditarik jauuuuh meninggalkan lingkaran tempet dudukmu. kalimat - kalimat yang kau dengar seolah olah adalah kumpulan kata-kata tanpa arti yang belum pernah kau dengar sebelumnya. satu-satunya hal yang ingin kau lakukan adalah melepas otakmu dan merendamnya dalam air es yang menyegarkan.
aku baru saja mengalaminya, serangan itu, yang membuatku tersadar bahwa aku kehilangan sense of art ku. seorang fotografer wannabe yang tidak bisa membayangkan sebuah konsep foto, parah ya..
aku baru sadar, sudah lama sekali aku tidak membuat foto. aku memotret, kadang-kadang, tapi tidak berkonsep. hanya memotret hal-hal indah yang kulihat, paling sering ya foto keluarga. tapi membuat foto konsep, aku bahkan lupa kapan terakhir membuatnya.
sekali sempat pengen mencontek ide 'pink man in paradise' (lupa siapa fotografernya) tapi gagal total. karena properti yang kubawa terlalu kecil.
dan akhirnya..
disinilah aku..
diantara buku-buku fotografi, berusaha mengais sisa-sisa ingatan tentang seni dalam otak kiriku ..
Monday, September 17, 2007
tour de museum
semua berawal dari percakapan di suatu malam melintasi jalanan jogja tanpa tujuan yang jelas, mencari tempat yang nyaman untuk mengobrol,
"ooh.. ada museum biologi ya di Jogja?"
"ada. waktu kecil bapakku ngajakin akau ke sana."
"isinya apa ya?"
"kapan-kapan ke sana aja yuk."
"ayo. aku juga pengen jalan-jalan ke museum."
"kapan?"
"kapan aja kamu bisa. aku kan free terus."
"aku bisa cuti."
dan akhirnya hari itu aku berhasil cuti. maka hari itu, dengan semangat nasionalisme yang tinggi, dimulailah perjalanan tour de museum.
"ok, mo ke mana kita?"
"kita atur rutenya aja yang sejalur."
"aku pengen ke musium biologi."
"bisa diatur bu, kita ke museum batik dulu, museum biologi, museum sonobudoya, trus museum wayang terakhir. gimana?"
"setuju pak.."
perjalanan pertama, museum batik. sebuah museum yang kecil dan tampak sangat tidak terawat dan berdebu. untuk masuk ke sana kami harus membayar Rp. 15.000,- per orang. harga yang cukup mahal, menurutku, untuk kondisi tempat yang seperti itu.
dalam menikmati museum tersebut kami ditemani oleh pak Prayogo sang penjaga museum. beliau dengan sabar menerangkan satu persatu tahapan pembuatan batik, jenis-jenis batik, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan konyol kami.
dari pak Prayogo kami tau bahwa museum itu adalah milik keturunan pengusaha batik jaman dulu yang sudah memiliki museum tersebut secara turun-temurun. batik tertua yang dipamerkan adalah batik buatan tahun 1801.
"jam 12 nih, biasanya sih jam istirahat. makan dulu yuk."
"ayo, di mana?"
"nggeneng mau? tempat yang aku critain itu. yang ambil sendiri di pawon."
"ok."
dan makan siang di sebuah tempat sangat sederhana yang sangat menarik dengan masakan yang enak.
"kamu tau nggak kenapa enak?"
"kenapa?"
"tiiiiiiiiit.... (maaf sensor, karena jawabannya tidak menyenangkan."
ternyata itu adalah akhir dari perjalanan, karena setelah melintasi separoh kota dibawah terik matahari yang menusuk untuk menuju museum-museum yang direncanakan, semua sudah tutup.
"kirain museum tuh buka sampai sore."
"iya, kirain. kalau anak sekolahan mo berkunjung gimana cobe? mereka kan baru pulang jam 2 siang, pas jam tutup musium."
"pantes aja ya museum nggak familier untuk dikunjungi ya."
"aku tau museum yang buka 24 jam?"
"maksudmu yang menyimpan orang-orang unik yang menyenangkan itu?"
"yup. hehehe.."
"ya sudah, ayo kita ke sana saja."
meskipun tidak sukses mengunjungi semua museum yang direncanakan tapi hari itu sangat menyenangkan. hmmmm...makasih ya pak, sudah menemaniku jalan-jalan. masih berminat pada museum?
;)
Thursday, September 13, 2007
in the corner
satu espresso, tiga hot chocolate, dua machiato caramello, satu ice cappuccino, satu tiramisu.
di suatu sudut dalam sebuah mall, menatap hilir mudik manusia..
"kalian percaya cinta pada pandangan pertama nggak?"
"ya"
"yups"
"iya"
"iya"
"ya"
"banget"
"yakk cuma aku yang nggak percaya ya.. menurutku kalo pada pandanganpertama itu simpati, bukan cinta."
"aku juga nggak tau cinta itu apa, sometimes i feel numb about that, tapi kadang ada saat kita merasa klik pada pandangan pertama."
"it's more about emotions, than thinking."
"kamu tuh mengabu-abukan makna cinta"
"bukan gitu, tapi cinta itu memang abu-abu."
"kadang kita merasa cinta tapi nggak tau alasannya."
"betul, bingung ketika ditanya. itu seperti, aku nggak tau tapi ada hal yang aku suka dari dirimu yang nggak bisa aku jelaskan."
"jadi pertanyaan berikutnya adalah bukan why, tapi how. akhirnya nggak penting kenapa kita cinta, tapi seharusnya lebih bagaimana kita mencintai,"
"yupie dupie.. falling in love with love itself."
"sepakat."
"kadang2 hubungan dijalin bukan karena cinta, tapi karena kebutuhan."
"bisa jadi, dan itu menjadi wajar. cinta menjadi syarat yang terakhir, karena banyaknya kriteria yang ditetapkan."
"buat seorang sophisticated perfectionos sepertiku, cinta jadi alternatif terakhir, ntr sambil jalan aja. yang penting kriteria yang ditetapkan udah sesuai"
"bagian dari cinta tuh ada suka dan cocok. kaya beli rumah aja deh. mau yang kita suka besar, bagus, tapi mahal. ato yang kecil, sederhana, dan kita mampu untuk merawatnya."
"dan ketika kita dapet yang cocok, cinta akan datang dengan sendirinya?"
"yup, seperti itu."
"hmmm.. memang kadang kita berada di posisi yang susah dimengerti orang."
"kalo gitu, cinta itu emosional ato logis ya?"
begitu banyak pertanyaan tentang cinta, mungkin kita cuma bisa menjalaninya aja tanpa tau jawaban pastinya..
[sebuah catatan dari pertemuan beberapa orang yang saling mencintai]
di suatu sudut dalam sebuah mall, menatap hilir mudik manusia..
"kalian percaya cinta pada pandangan pertama nggak?"
"ya"
"yups"
"iya"
"iya"
"ya"
"banget"
"yakk cuma aku yang nggak percaya ya.. menurutku kalo pada pandanganpertama itu simpati, bukan cinta."
"aku juga nggak tau cinta itu apa, sometimes i feel numb about that, tapi kadang ada saat kita merasa klik pada pandangan pertama."
"it's more about emotions, than thinking."
"kamu tuh mengabu-abukan makna cinta"
"bukan gitu, tapi cinta itu memang abu-abu."
"kadang kita merasa cinta tapi nggak tau alasannya."
"betul, bingung ketika ditanya. itu seperti, aku nggak tau tapi ada hal yang aku suka dari dirimu yang nggak bisa aku jelaskan."
"jadi pertanyaan berikutnya adalah bukan why, tapi how. akhirnya nggak penting kenapa kita cinta, tapi seharusnya lebih bagaimana kita mencintai,"
"yupie dupie.. falling in love with love itself."
"sepakat."
"kadang2 hubungan dijalin bukan karena cinta, tapi karena kebutuhan."
"bisa jadi, dan itu menjadi wajar. cinta menjadi syarat yang terakhir, karena banyaknya kriteria yang ditetapkan."
"buat seorang sophisticated perfectionos sepertiku, cinta jadi alternatif terakhir, ntr sambil jalan aja. yang penting kriteria yang ditetapkan udah sesuai"
"bagian dari cinta tuh ada suka dan cocok. kaya beli rumah aja deh. mau yang kita suka besar, bagus, tapi mahal. ato yang kecil, sederhana, dan kita mampu untuk merawatnya."
"dan ketika kita dapet yang cocok, cinta akan datang dengan sendirinya?"
"yup, seperti itu."
"hmmm.. memang kadang kita berada di posisi yang susah dimengerti orang."
"kalo gitu, cinta itu emosional ato logis ya?"
begitu banyak pertanyaan tentang cinta, mungkin kita cuma bisa menjalaninya aja tanpa tau jawaban pastinya..
[sebuah catatan dari pertemuan beberapa orang yang saling mencintai]
Monday, September 10, 2007
akibat training
Thursday, September 6, 2007
emergency call
kau yang berada pada suatu titik,
pada ratusan mill jauhnya,
pada tekanan beberapa atm,
pada arah jam 12 nol langkah dariku,
pada sepeminuman hot chocolate yang menenangkan,
pada isapan-isapan menta piperita,
pada kecepatan 80 km/ jam Pananjakan - patangpuluhan,
pada langkah-langkah diantara deretan sepatu hush puppies,
...
aku bisa rasakan kau di sana..
tersenyumlah
maaf aku sedang menikmati kesedihanku
berdamailah dengan dirimu, dia akan menjadi temanmu
aku akan mulai dengan berkenalan
tubuhmu penuh rajah syair kesunyian
aku merangkainya dari serpihan kata yang terbuang
terbangkan aku dengan sayapmu
akan kubantu kau terbang,tanpa sayap
matikan AC-nya, aku kedinginan
masuklah dalam darahku
potong kuenya
akan kubagikan pada burung-burung mepati di taman sudut kota itu
aku memecahkannya
selamat, akhirnya kau tau itu ada
adakah kau di sana
aku di sini, bersamamu
ayo kita ke pantai
bolehkah aku memilih hutan pinus
beri aku waktu
waktu itu milikmu, setiap detiknya
aku ingin kau bahagia
terima kasih, semoga hari-harimu indah
untuk para operator emergency call,
thnx for being there..
Tuesday, September 4, 2007
Sunday, September 2, 2007
when it takes a credit
"aku tau sekarang"
"apa?"
"pohon apel itu."
"kenapa?"
"mereka digunduli, dirontoki daun-daunnya, tinggal batangnya aja."
"jahat sekali."
"bukan..bukan jahat.."
"pohon-pohon itu digunduli supaya cepat tumbuh bunganya, dan kemudian berbuah."
"haruskah begitu?"
"iya. kalau ingin cepat mendapatkan buahnya."
"ooo.."
Subscribe to:
Posts (Atom)