Monday, March 24, 2008

you are what you eat


satu lagi menu makan siang, buat yang butuh tantangan dalam hidupnya.
burger!
tapi bukan burger biasa.
burger ini dagingnya terbuat dari daging ular kobra dengan bumbu pala yang kuat.

baik, akan aku ceritakan bagaimana aku terjebak dalam makanan-makanan luar biasa itu.
ini bermula dari kesalahpahaman, ketika indie, temanku bertugas meliput 'burger ular' untuk sebuah tabloid masak-memasak. Dia menawariku untuk ikut.
dengan semangat aku mengiyakan, bahkan dengan syarat boleh mencicipi (darn! kalimatmu menjerumuskanku ndie..)

tunggu dulu..
aku semangat untuk ikut, bukan karena aku cukup barbar dan hobi makan daging ular (bahkan sampai sekarang aku tidak bisa memandang orang yang makan ular sebagai orang yang normal), tapi karena yang kupikirkan ketika indie menyebut burger ular adalah burger yang sangat panjang, semacam pemecahan rekor MURI..
dan aku salah.

aku baru sadar ketika kami menuju ke sebuah restoran bernama KOBRA. hmmm..kamu tidak bermaksud mengajakku makan daging ular yang sesungguhnya kan?
iya, lha kamu pikir?
oh.. my god!

restoran itu biasa saja, cukup nyaman, meskipun menyajikan menu berbahan dasar ular kobra. kami ditemani pemiliknya yang sangat ramah, yang memandu kami memesan beberapa macam makanan untuk keperluan foto dan tulisan. setelah selesai memotret, tibalah saat menegangkan dimana kami harus mencoba makanan-makanan tersebut, 5 macam masakan berbahan dasar daging ular kobra!
aku sangat ragu-ragu unttuk mencicipinya. tapi si pemilik dengan sangat bersemangat dan ramah terus menceritakan kehebatan masakan itu, tentu menjadi sungkan untuk menolak apalagi memasang tampang geli.
yah.. sebenarnya aku penasaran, tetapi tidak tega juga untuk memakannya.
aku melirik indie yang dengan santai mulai menikmati hidangan tersebut, dimulai dari burger kobra, liputan utamanya.
(well, ndie, aku tidak menyangka kamu akan seyakin itu. jangan-jangan kamu emang benar-benar suka memakan ular mentah dan keramas menggunakan empedu ular ya.. mencurigakan..)

beberapa menit berlalu, si pemilik restoran masih menemani kami sambil bercerita-cerita dengan ramah. dan tanpa pernah kubayangkan, aku memakan makanan tersebut dengan sangat lahap.
hingga pada akhir pertemuan ketika hari mulai gelap, hidangan yang tersedia hampir ludes oleh kami berdua..
(aku curiga daging ular itu memiliki kandungan zat yang dapat menghipnotis orang untuk menyantap dagingnya dengan brutal dan rakus)

dan acara liputan itu pun selesai. kami meninggalkan restoran itu dengan perut kekenyangan dan rasa heran terhadap diri sendiri, kok kita bisa serakus itu ya..

2 comments:

bulb-mode said...

Tips & tricks: Makanya lain kali jangan langsung tanya, "Boleh nyicip ngga?", yang jelas membuatmu tampak rakus dan omnivora, tapi mending kamu ajukan pertanyaan yang lebih spesifik, "Burger ular yang seperti apa itu?"

Btw, waktu kamu nanya itu, yg ada dipikiranku justru, "Gila si Dhira, langsung mo nyicip ular...ck-ck-ck!" :p Waktu aku ditelpon untuk liputan aja, aku masih 'sempat' berpikir rasional lho, Dhir...hehehe!

dhiraestria dyah said...

gimana ya ndie.. aku nggak pernah menyangka kamu sebrutal itu soalnya..
well, lain kali kalo mengajakku melakukan sesuatu tolong ya diperjelas sampai detil ajakannya..

anyway, blessing in disguise, kalo nggak ikut waktu itu nggak bakalan nyobain daging liat nan membuat kita menjadi rakus itu kan.. :)
tengkyu ya..