Sunday, July 15, 2007

Internet Super Cepat

Berakhir pekan di sebuah kantor internet provider (sebenarnya sih lebih mirip rumah kontrakan yang punya fasilitas internet canggih)sangat menyenangkan.
Begitu masuk, tuan rumah langsung menawari untuk berinternet ria dengan pilihan laptop atau PC (padahal lebih butuh secangkir teh hangat). Begitu internet dicoba, ya ampuuuun... cepet banget..
Buat orang yang biasa pake internet dengan koneksi yang lelet, bahkan kadang kirim e-mail aja nggak sanggup, kecepatan internet ini malah bikin shock, nggak sempet mikir mau ngapain. Yah, memang jadi rada norak sih, nggak tidur semaleman gara-gara asik buka ini-itu yang biasanya nggak pernah bisa kebuka gara-gara koneksi internet yang amit2 lambatnya. Serasa berenang di laut lepas deh..
Ironis juga kalau inget, sebuah NGO internasional yang dananya sangat tergantung pada komunikasi dengan donor via internet di sebuah kota yang cukup besar tapi koneksi internetnya yang memadai. Kenapa ya? Nggak bisa milih internet provider? Atau karena prinsip efiniensi biaya operasional jadi cari internet yang murah?
Hmm.. no comment deh..
Tapi, emang internet itu mahal ya?
Padahal konon kabarnya, di negara yang maju seperti US, internet itu murah banget, dan cepet. Jadi, meskipun di daerah yang tergolong miskin, hampir semua rumah dapat mengakses internet. Sementara di negara kita, di kota besar aja internet masih mahal.
HAl yang bikin mahal itu, menurut seorang teman yang adalah Branch Manager Internet Provider di Solo, sebut saja namanya Debi, seperti negara kita blum mamapu bikin infrastruktur jaringan internet sendiri. Sehingga saat ini infrastruktur internet disediakan oleh pihak swasta yang berorientasi mencari keuntungan. Itu dia kenpa internet jadi mahal.
Wah padahal kan seharusnya semua orang berhak atas akses informasi ya, berarti termasuk juga internet.
Trus kapan ya kita bisa liat anak-anak SD di Dusun Wuni (sebuah dusun di Kabupaten Rembang yang kalo mau ngambil air harus jalan lima kilo) membuka e-mail dan berkirim surat dengan Ibunya yang bekerja sebagai TKI di Malaysia?

No comments: