Tuesday, May 13, 2008

saatnya bertobatkah?


Aku sering menganggap remeh motor matic, dalam artian kalau aku membeli motor, aku tidak akan memilihnya. Karena aku meragukan kemampuan motor itu untuk melaju kencang, dan kupikir agak tidak menantang.
Pikiran itu masih kusimpan, sampai kemarin, dalam perjalanan di kota, yang kata temanku, satu lantai di bawah neraka. Panas, padat, dan berdebu. Temanku meminjamiku motornya, Honda Vario matic berwarna pink untuk berputar-putar kota itu.
Dengan berbekal peta, sunblock, dan wejangan-wejangan tentang aturan di jalan aku mulai petualanganku di jalan-jalan yang asing buatku itu.
Canggung pada awalnya, karena aku selalu panik mencari tuas persneling untuk memindah gigi setiap kali mulai jalan atau belok. Sepuluh menit kemudian, saat melintasi padatnya jalan A. Yani, waw... sepertinya aku mulai menyukai motor ini. aku cukup menarik gas dan motor melaju di tengah-tengah kemacetan, nggak capek.
Aku benar-benar tidak perlu berpikir untuk mengoperasikan motor ini, bahkan aku bisa memakai high-heels saat mengendarainya..
hmmm.. aku mulai berpikir untuk memilikinya, suatu saat nanti kalau Mega Pro yang setia itu sudah tidak bisa mengantarku lagi.

9 comments:

RonggoLawe said...

megapro-nya mau tukeran dg arashi gak?:D

bulb-mode said...

Aku malah lagi pengen sepeda bermotor... yang ada keranjang di depannya... trus, ntar klo mo pakai, harus pakai topi lueeeeebar plus kaca muka...

Ntar kita balapan ya Dhir...

Anonymous said...

hmm...,
motor, kebun binatang, surabaya [kota yg utk ketiga kalinya muncul beruntun], lelaki dan ular kuning, tobat.

antropologi benda-benda, budaya visual, arkeologi pengetahuan, dan tanda-tanda.

hmmm...,
tobat.
menyerah.
indah pabila; tawakal.
-isk-

dhiraestria dyah said...

ronggolawe:
maaf.. aku terlanjur jatuh cinta pada motor matic.. :)

bulb-mode:
yuks..yuks.. ntar aku pake high heels, maskara, ama lipstick merah deh.. :p

-isk-
oooh.. bahasa-nya terlalu antropologis.. bisa dijelaskan dalam bahasa pergaulan aja nggak?
:D

Koelit Ketjil said...

i wonder... you with the high heel??? hhhmmm... are you sure? you`re not going to the wonderland right!

dhiraestria dyah said...

aliyth prakarsa:
hmmmm.. harga diriku terusik!
akan kubuktikan, betapa aku sangat mahir memakai high-heels, dalam segala kondisi. bahkan untuk minum teh di meja panjang itu.. :p

Koelit Ketjil said...

oke... buktikan saja!
aku yakin temen-temen lain (nukman, qting, tejo,tomi, ucik, rosna,dibyo(kl dah dtg), tunggal, johan,pak dhe wid, bahkan Sarjono pun!) siap akan kehadiranmu dg megapro n high-heels mu.. ato perlu minjam varionya tunggal? bisa juga punyanya dibyo ato johan? ato untuk lebih elegan lagi pake sepeda mininya Qting?

dhiraestria dyah said...

aliyth prakarsa!
jangan suka keroyokan deh!
kalo berani satu lawan satu, balapan lari pake high-heels.
:p

Koelit Ketjil said...

fur dir;
loh kamu masih meragukan kemampuanku menggunakan high_heels toh?
inget loh aku pernah jadi SRIKANDI.. tau sendiri gimana kostumnya kan..
aku juga pernah jadi mbak-mbak PSK juga loh.... oke kapan kita buktikan
jalan sepanjang lek man jg cocok tuh... biar temen2 jd juri n lek man jd wasit dahh.. ok...oya perlu di ingat lagi aku jg pernah jd GURU OLAHRAGA...huuugghhh! SKJ semua tahum aku hapal klo cm larisih.. kecillll...semua cabang atletik jelas ku kuasai lah.. secaraaaaa