Lelaki itu sangat imajiner. Aku bahkan tidak bisa mengingat detil wajahnya dengan pasti. Tapi ia telah terbawa oleh hampir 100 milyar sel neuron dalam kepalaku, yang kemudian secara perlahan mulai mengendap-endap dalam sumsum tulang belakangku untuk menyusup dalam otakku..
Sekejap setelahnya, dalam otakku telah terbentuk jutaan kolomn tentangnya.
Kolomn senyumnya,
Kolomn suaranya,
Kolomn caranya menyetir mobil,
Kolomn cerita tentang keluarganya,
Kolomn baju yang dipakainya,
Kolomn ketika ia memanggilku,
...
Kolomn-kolomn imajiner tentangnya..
1 comment:
Ayolah, temanku yang baik...
Ceritakan padaku tentang kisah-kisah imajinermu... kisah-kisah kenangan yang tak seberapa, dan kisah-kisah harapan yang belum tersampaikan...
Post a Comment